Monday 30 April 2012

PUISI BERKAITAN TAK NAK LGBT SEKS BEBAS

KETIKA Ambiga Sreneevasan sibuk mengadakan rundingan untuk Perhimpunan Bersih 3.0, berbagai percubaan dilakukan oleh Umno dengan cara memberi galakan kepada NGO yang mendukung mereka agar mengadakan kempen di seluruh negara tentang LBGT Sek Bebas, konon ia sebuah program kesedaran tentang ancaman seks bebas dan LGBT.
Kumpulan NGO juga sengaja memohon kepada DBKL untuk gunakan Dataran Merdeka, tetapi memang tahu ia pasti ditolak, bagi menggambarkan bahawa NGO itu patuh dengan arahan. Sedangkan pihak penganjur Bersih 3.0 tidak patuh.
Kumpulan ini juga adakan perhimpunan di UPM, di UTM dan kawasan Kg.Bharu. Apakah NGO ini jujur berjuang untuk membebaskan negara dari ancaman seks bebas? Tidak. Mereka kekeringan idea, mereka hanya jadi alat untuk menonjolkan diri sebagai "sahabat" Umno.
Siapa yang hendak bersahabat dengan "orang jahat" seperti dalam Pakatan Rakyat? Jadi, mereka lebih memilih bersahabat dengan orang bermoral tinggi seperti puak-puak yang mendukung Umno-BN.
Spontan dengan keghairan yang tak berkesudahan yang bertujuan mengapi-apikan orang Melayu agar menolak penganjur Bersih 3.0, mereka pun sibuk kempen ancaman bebas seks. Padahal Jawi atau Jakim pun tidak pernah anjurkan ancaman begini, sebaliknya NGO yang tidak berkaitan tumpang sekaki.
Dan lantaran itulah saya menulis puisi berikut:

BETAPA BIJAKSANA

[Harakah, bil.1738, 30 April-3 Mei, 2012]

Bukankah di masa lampau
media yang mengarusperdana itu
melakukan hingar-bingar
tentang pelaku seks
dari berbagai dimensi sekularis
peri menyatakan kebejatan umat
bagi mendukung ghibah yang menular
dan merambat ke serata ceruk rantau.

Bukankah di masa itu setiap orang pun 
tertawa mengejek betapa bejatnya moral umat kita
yang bukan terkena batang hidung sesiapa
melainkan terkena paruh sendiri.

Kini sekelompok umat bangkit
bicara tentang moral dan dekadensi moral
ayuh rapatkan barisan 
perangi seks bebas
jangan biarkan homoseks atau
lesbian membara.

Betapa jahilnya diri
menyalak ke dinding yang tidak ketahuan
melanyak sebilang umat yang dinista gila
dalam diam-diam mereka lupa
semua ini adalah buah ranum yang dipetik
dari liwat versi demi versi
yang dihafaz oleh kelompok itu
kini mereka menempelak pula 
untuk membanteras.

Sayang sekali kelompok ini masih malu
masih enggan menyatakan peri
kehancuran umat ini
adalah legasi dari tindakan mereka.

Gombak, Selangor. 

No comments:

Post a Comment